CONTOH MAKALAH WHEEL LOADER

MAKALAH TENTANG WHELL LOADER

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sistem hidrolik sebetulnya sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan tidak sedikit kita menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan penting bagi masyarakat khususnya perusahaan –perusahaan konstruksi terutama bagi mereka yang memiliki kendaraan berat khususnya pada bulldozer sesuai dengan pembahasan makalah yang akan diuraikan di bawah ini, karena apabila mereka menggunakan Sistem Hidrolik akan terasa mudah dalam melakukan pekerjaannya.

Wheel loader merupakan jenis alat berat pemuat material hasil dari galian atau stockpile yang tidak dapat langsung dipindahkan kealat angkut ataupun alat lainnya.

wheel loader juga dapat difungsikan sebagai alat pengerjaan pada umumnya mulai dari clearing ringan, menggusur, ataupun menggali dangkal. 

B.     Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

-        Apa pengertian wheel loader ?

-        Bagaimana cara kerja hydraulic system pada wheel loader ?

C.    Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu agar para pembaca umumnya dan khususnya siswa SMK Negeri 1 Anggana dapat memahami prinsip kerja sistem hidrolik pada wheel loader.

  

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Wheel Loader

Wheel loader adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda. Wheel Loader menggunakan ban sebagai penggeraknya yang memudahkan mobilitas dan juga fungsi articulate yang memberikan ruang gerak fleksibel . Wheel loader merupakan alat yang dipergunakan untuk pemuatan material kepada dump truck dan sebagainya. Sebagai prime mover loader menggunakan tracktor. wheel loader juga dapat difungsikan sebagai alat pengerjaan pada umumnya mulai dari clearing ringan, menggusur, ataupun menggali dangkal. Dibawah ini adalah gambar wheel loader.



Jenis wheel loader pun dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan alat kendali, operasional dan kegunaannya yaitu :

a.       Berdasarkan sistem kendali dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1.      Cable Controlled.

Sistem penggerak attachment menggunakan kabel.

2.      Hydraulic Controlled

Sistem penggerak attachment menggunakan hidrolik.

b.         Berdasarkan roda penggeraknya loader juga dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

     1.     Crawler Loader.

                        Roda penggerak utama menggunakan set rantai.

     2.     Wheel Loader.

                        Roda penggerak utama menggunakan ban karet                   

c.       Berdasarkan sistem kemudi wheel loader juga dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

            1.         Sistem Rear Steer.

                        Menggunakan alat kemudi yang penggeraknya berada pada ban belakang.

            2.         Articulated Wheel Loader.

Menggunakan alat kemudi dengan bagian penggeraknya ada pada bagian depan atau bucket dapat dibelokkan hingga membuat sudut 40º derajat dari sumbu tengah alat secara keseluruhan.

Stabilitas posisi alat, pada saat loader bekerja pun dihitung berdasarkan keadaan :

-        Loader bekerja pada permukaan tanah yang keras dan statis.

-        Unit alat bekerja pada standar operasinya.

-        Bucket dalam posisi miring kebelakang.

-        Bucket pada posisi memuat maksimal kedepan.

Stabilitas loader pun dihitung berdasarkan SAE Standart (Society Automotive Engineer) yang menyatakan bahwa :“Dari Static Tipping Load yang tersedia pada alat, maka kemampuan angkat operasinya ( operating load ) dapat diambil sebesar 50% dari static tipping load untuk wheel loader”. Sedang untuk crawler loader diambil 35% dari static tipping load alatnya.

Perhitungan stabilitas alat ini amatlah penting untuk mengikuti standar keselamatan kerja yang ada, mencegah dari tergulingnya loader pada saat dioperasikan juga mencegah faktor - faktor lain yang kemungkinan besar dapat terjadi.

 

B.     Cara Kerja Hydraulic System Pada Wheel Loader

Sebelum mengulas kedalam proses cara kerja dari sistem hidrolik yang terdapat pada attachment system maka ada beberapa pengertian urutan proses kerja yang biasanya dilakukan oleh wheel loader dalam melaksanakan pekerjaannya dan urutan ini berkaitan dengan cara kerja sistem hidrolik, seperti dalam hal memindahkan material antar stockpile yaitu :

-        Menurunkan bucket stockpile mendorong kedepan untuk memuat atau menggusur lalu mengangkat bucket, untuk membawa muatan lalu membuang muatan.

-        Mengangkat bucket lalu kembali pada posisi stockpile lalu mengulangi point 1.

            Ada beberapa teknik proses kerja dalam memindahkan material kealat angkut :

a.       “V” Loading .

Cara pemuatan material yang dilakukan dengan cara membentuk lintasan seperti bentuk huruf V.

b.      Back Loading

Posisi truk berada dibelakang loader, kemudian dibuat seperti membuat garis tegak lurus.

c.       Cross Loading.

Cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif, overhead loading dengan loader khusus karena bucket dapat digerakkan melintasi diatas kabin operator.

Maka dapat diketahui tidak hanya dari urutannya akan tetapi berpengaruh juga terhadap sistem hidrolik yang terdapat pada wheel loader tersebut, adapun urutan kerja yang terdapat pada dalam sistem hidrolik yang ada pada wheel loader yaitu :

a.   Dari putaran Main Engine kemudian dirubah putarannya oleh alat Torque Converter untuk menggerakkan Hydraulic Pump/ Oil Pump seperti tampak pada gambar dibawah ini.

b.   kemudian menghisap minyak yang ada pada Oil Tank dan mendorong untuk menekan laju fluida melalui pipa yang terinstalasi seperti tampak pada gambar dibawah ini

 Pada oil tank ass’y juga terdapat oil filter ass’y yang berfungsi sebagai filter dari cairan yang digunakan, bypass valve sebagai katup aliran langsung dari oil filter, dan oil level gauge yang berfungsi sebagai alat pengukur ketinggian permukaan fluida yang dalam hal ini Hydraulic Oil.

c.     Laju tekanan aliran fluida yang terjadi diteruskan pada instalasi pipa hidrolik menuju ke control valve seperti tampak pada gambar dibawah ini

d.         Pada control valve unit ass’y  terdapat inlet section dimana tekanan laju tekanan

fluida masuk dan untuk diteruskan menuju ke plunger section seperti tampak  pada gambar dibawah ini.

e.   Tekanan Fluida yang ada pada inlet section akan diteruskan ke plunger section 

f.    setelah melalui inlet section tekanan fluida yang terjadi diteruskan pada plunger section dan akan tertahan sebelum tuas pengatur yang ada pada shovel control dioperasikan.

g.   Sebelum aliran fluida diteruskan pada hidraulic lift ataupun tilt cylinder saat shovel control  dioperasikan, maka laju tekanan fluida akan melalui relieve valve dan anti void valve yang berguna sebagai pengimbang tekanan yang terjadi apabila beban pada attachment system tersebut berlebih atau dapat dikatakan saat terjadinya proses pengangkatan beban, dan perubahan jumlah beban pada saat terjadinya proses kerja .

h.     Relief valve pada gambar diatas berfungsi sebagai katup pelepas tekanan aliran laju fluida yang terjadi, katup ini akan berfungsi apabila tekanan yang terjadi melebihi batas yang ditentukan ( over pressure ), kemudian aliran  tersebut diarahkan kembali pada oil tank.

i.    Anti void valve pada gambar dibawah berfungsi sebagai katup yang mencegah terjadinya arus balik  tekanan aliran fluida agar tidak terjadinya loss pressure pada saat terjadinya proses pembebanan.

j.    pada proses terakhir laju aliran tekanan fluida akan masuk pada bagian hydraulic lift ataupun tilt cylinder  melalui instalasi pipa hidrolik untuk menggerakkan attachment system yang terdapat pada loader untuk proses pengangkatan dan penahan beban yang terjadi pada saat proses kerja.

k.      Selain sistem utama pada hidraulic system terdapat juga sistem pendukung lainnya yang memakai pneumatic system, yaitu :

1.  Kick Out System

Alat ini berfungsi sebagai sistem pendukung pada saat Attachment System bekerja yaitu dengan memberikan momen kejut awal saat proses pengangkatan beban.

            2.  Auto Leveller System

Alat ini berfungsi sebagai batang pengatur level tinggi rendahnya sudut yang dibuat oleh attachment system saat digerakkan oleh batang  hidrolik, alat ini bekerja berdasarkan azas switch yang membatasi tinggi redahnya sudut yang terjadi pada attachment system secara otomatis.

Dapat dilihat pada proses kerja diatas semua proses ini saling bertautan sesuai dengan proses kerja yang dilakukan. Maka dapat dikatakan semua assembling parts yang ada pada hydraulic system pada wheel loader dapat dijabarkan melalui proses kerja yang dibutuhkan, adapun urutannya terdiri dari :

  1. Hydraulic Pump Ass’y.
  2. Oil Tank.
  3. Hydraulic Hose dan Piping Set.
  4. Shovel Control.
  5. Control Valve Ass’y.

-        Inlet Section.

-        Plunger Section.

-        Relieve Valve.

-        Anti Void Valve.

  1. Hydraulic Lift Cylinder.
  2. Hydraulic Tilt Cylinder.
  3. Kickout Ass’y.
  4. Auto leveller System.
  5. Attachment System dan Shovel.

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan dasar akan sistem hidrolik merupakan mutlak apabila aplikasi tersebut digunakan pada lingkungan dimana kita hidup ataupun bekerja, mulai dari penjenisan alat berat ataupun teknologi yang menggunakan sistem tersebut.

Wheel loader merupakan alat yang dipergunakan untuk pemuatan material kepada dump truck dan sebagainya. Sebagai prime mover loader menggunakan tracktor. wheel loader juga dapat difungsikan sebagai alat pengerjaan pada umumnya mulai dari clearing ringan, menggusur, ataupun menggali dangkal.

Selain itu, safety work procedure juga amatlah penting demi menjaga keselamatan jiwa pengguna ataupun mahluk hidup disekelilingnya sehingga bukan hanya perawatan ataupun perbaikan yang dilakukan akan tetapi banyak hal yang harus diperhitungkan secara matang sebelum kita mengoperasikan alat tersebut demi tujuan kepentingan penggunanya. 

DAFTAR PUSTAKA

·         http://sukashareee.blogspot.com/2012/03/wheel-loader.html.

·         https://dunia-atas.blogspot.com/2012/03/wheel-loader.html

·         https://id.scribd.com/doc/19137137/Hidraulic-System

 


Post a Comment

0 Comments